Iklan

QTBaca

Sultan Hasanuddin: Penguasa Makassar yang Berjiwa Pejuang

admin
, Juli 22, 2023 WIB
DomaiNesia
DomaiNesia
Selamat datang di QTBaca! Pada kesempatan kali ini, kita akan memperkenalkan salah satu tokoh pahlawan nasional yang memiliki cerita epik dalam sejarah Indonesia, yaitu Sultan Hasanuddin. Beliau adalah sosok penguasa Makassar yang berjiwa pejuang, dengan perjuangan gigih melawan penjajahan dan membela tanah leluhurnya. Mari kita selami kisahnya yang menginspirasi dalam artikel ini.

Penguasa Makassar Berjiwa Pejuang:

Sultan Hasanuddin lahir pada tanggal 12 Januari 1631 di Benteng Somba Opu, Makassar, dari keluarga bangsawan Makassar yang terpandang. Pada usia 12 tahun, dia diangkat sebagai raja ke-16 Kerajaan Gowa-Tallo, menggantikan ayahnya yang meninggal dunia. Sejak saat itu, Sultan Hasanuddin memulai perjalanan kepemimpinannya dengan penuh tantangan.

Kesetiaan pada Adat dan Agama:

Sultan Hasanuddin adalah penguasa yang sangat taat pada adat istiadat dan agama Islam. Ia memegang teguh prinsip dan keyakinan dalam memimpin kerajaannya. Kesetiaan pada adat dan agama menjadi pijakan kuat dalam setiap keputusan dan tindakannya. Di bawah kepemimpinannya, kerajaan Makassar menjadi kuat dan sejahtera.

Perjuangan Melawan Penjajahan:

Ketika datang ancaman penjajahan dari Belanda, Sultan Hasanuddin tidak tinggal diam. Ia memimpin perlawanan sengit melawan pasukan kolonial Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan tanah leluhurnya. Perjuangan melawan penjajahan terjadi selama hampir dua dekade, dari tahun 1666 hingga 1669, dan kemudian berlanjut lagi dari tahun 1669 hingga 1670.

Perang Makassar yang Legendaris:

Perang Makassar yang legendaris adalah momen penting dalam sejarah pahlawan nasional ini. Salah satu pertempuran paling terkenal adalah "Perang Tunipalangga" pada tahun 1667. Meskipun menghadapi pasukan yang lebih besar dan lebih modern, Sultan Hasanuddin dan pasukannya tidak menyerah. Mereka mengandalkan strategi dan keteguhan hati untuk melawan Belanda.

Kekalahan dan Penangkapan:

Meskipun perjuangan sengit yang dilakukan oleh Sultan Hasanuddin, pada akhirnya Makassar harus menghadapi kekalahan. Pada tahun 1669, Benteng Somba Opu jatuh ke tangan Belanda, dan Sultan Hasanuddin ditangkap. Meskipun ditawan dan dideportasi ke Pulau Jawa, semangat kepahlawanan dan cintanya pada tanah air tetap terjaga.

Warisan dan Inspirasi:

Sultan Hasanuddin meninggalkan warisan yang tak terlupakan bagi bangsa Indonesia. Semangat perjuangannya untuk melawan penjajahan dan mempertahankan kebudayaan dan identitas Makassar tetap menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya. Banyak sekali lagu dan sajak yang menceritakan tentang kepahlawanan beliau, yang membawa pesan penting tentang keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan.

Penutup:

Demikianlah kisah inspiratif tentang Sultan Hasanuddin, penguasa Makassar yang berjiwa pejuang. Perjuangannya dalam melawan penjajahan Belanda dan cintanya pada tanah air menjadi cermin bagi kita semua untuk selalu berjuang demi keadilan dan kemerdekaan. Mari terus mengenang dan mengenali para pahlawan nasional yang telah berkorban demi kebebasan dan persatuan bangsa. Sampai jumpa di artikel berikutnya di blog QTBaca!
Komentar

Tampilkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terkini